5 hal ini cuman bisa dijumpai di Gunung Papandayan
Kalau kalian tanya ke orang-orang Garut tentang makanan, tentu jawabannya kalo ngga nasi liwet, ya… baso aci, kalo ngga pasti dodol Garut. Tapi kalau kalian tanya gunung mana yang paling indah dan cocok untuk dikunjungi di Garut, pastinya jawabannya Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut apa lagi kalau bukan Gunung Papandayan.
![]() |
Salah satu spot foto di gunung papandayan. (Inframe: Ka Agnes | Credit: ©Fawzy Maulana) |
Baca Juga: Explore Semarang sembari berbagi InspirasiMemasuki bulan maret dan sedang sibuk-sibuk nya mengurus Pajak Penghasilan orang pribadi di tempat saya bekerja, saya coba menyempatkan untuk ikutan naik gunung untuk pertama kali nya. Tepatnya hari sabtu tanggal 17 Maret 2018, Saya dan temen-temen dari komunitas Backpacker Jakarta (BPJ) mencoba untuk mendaki Gunung Papandayan edisi ke-8. Gunung Papandayan, menyimpan sesuatu yang seru, luarbiasa, dan tak terlupakan yang tentunya ngga bisa kalian temuin di tempat lain. Melalui artikel ini saya akan berbagi cerita singkat mengenai pengalaman dan hal-hal apa saja yang hanya bisa kalian temui di Gunung Papandayan
Ngomong-ngomong, sebelum saya bercerita tentang keseruan mendaki Gunung Papandayan, mungkin beberapa dari kalian masih ada yang belum kenal dengan komunitas Backpacker Jakarta atau BPJ. Hmm… kenalan dulu aja ya… biar akrab nantinya. Ok, Backpacker Jakarta adalah komunitas jalan-jalan dengan sistem Sharecost, yang pada prinsipnya segala pengeluaran dibagi rata dengan peserta lain, dan bagi saya pribadi lebih suka perjalanan dengan sistem sharecost dibanding kan Open trip karena susah senang bisa dirasakan bersama dan tidak ada yang untung atau rugi karena semua adil mendapatkan fasilitas yang sama.
Balik lagi, BPJ ini dibentuk pada tanggal 5 April 2013 yang berdomisili sekitaran Jakarta dan memiliki Sekretariat di Cawang tepat nya sebelum Rumah Sakit UKI Cawang. BPJ sering melakukan travelling ke tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia dari Trip Gunung, Pantai atau tempat bersejarah sekali pun dan tentu nya menerapkan sistem patungan. Gimana? udah kenal dengan BPJ? Ok, kalau gitu yok… lanjut.
![]() |
"Foto seluruh peserta pendakian Papandayan edisi ke-8 bersama komunitas Backpakcer Jakarta" | Credit: ©Fawzy Maulana) |
Lepas kerja saat itu Jumaat malam tepatnya, saya bersama dengan seluruh peserta trip pendakian papandayan edisi ke-8 komunitas Backpacker Jakarta berjumlah 30 orang berangkat dari Sekretariat BPJ dengan menggunakan Bus. Setibanya di Garut, tepatnya di Masjid Agung Garut kami lanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil pick up menuju kaki gunung Papandayan namun sebelumnya harus melalukan registrasi dan pembelian tiket masuk. Indahnya pemandangan selama perjalanan menyambut kedatangan kami. Perjalanan bisa di bilang cukup lama tapi kebersamaan saya dan temen-temen BPJ membuat perjalanan yang membosankan menjadi seru.
Sesampainya di tempat parkir kaki Gunung Papandayan kami langsung beristirahat sebentar sambil mencari sarapan di warung-warung terdekat dan sembari Re-packing sebelum perjalanan dimulai. Ohh iya, kenapa saya mengikuti pendakian Gunung Papandayan? Pertama, reuni kecil bersama Erma dan Eka kawan seperjuangan ketika kuliah dulu di UMJ karena alasan pekerjaan membuat kami dan 13 teman lain nya membuat waktu berkumpul sudah tidak bisa se-intens dulu. Kedua, untuk mendaki gunung ini tidak ada syarat dan aturan yang terlalu banyak apalagi ini adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung dan sangat bersahabat dengan para pemula termasuk saya :D
Sesampainya di tempat parkir kaki Gunung Papandayan kami langsung beristirahat sebentar sambil mencari sarapan di warung-warung terdekat dan sembari Re-packing sebelum perjalanan dimulai. Ohh iya, kenapa saya mengikuti pendakian Gunung Papandayan? Pertama, reuni kecil bersama Erma dan Eka kawan seperjuangan ketika kuliah dulu di UMJ karena alasan pekerjaan membuat kami dan 13 teman lain nya membuat waktu berkumpul sudah tidak bisa se-intens dulu. Kedua, untuk mendaki gunung ini tidak ada syarat dan aturan yang terlalu banyak apalagi ini adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung dan sangat bersahabat dengan para pemula termasuk saya :D
Setelah beristirahat sambil mencari persediaan untuk perjalanan, kini saat nya untuk memulai langkah pertama saya mendaki Gunung Papandayan. Lama pendakian Gunung Papandayan kurang lebih bisa memakan waktu 2 jam yang dengan jarak tempuh cukup panjang karena kami akan menemui track yang cukup curam dan perjalanan yang lumayan jauh. Sesampai nya di area Camp kami langsung mendirikan tenda, rasa lelah akan terbayar lunas dengan pemandangan indah yang ada di sekitar gunung papandayan.
Namun ada beberapa hal menarik yang belum pernah kita temui sebelumnya di tempat lain, berikut adalah hal-hal menarik tersebut:
1. Babi Hutan
Namun ada beberapa hal menarik yang belum pernah kita temui sebelumnya di tempat lain, berikut adalah hal-hal menarik tersebut:
1. Babi Hutan
![]() |
Ada yang seneng ketemu babi :D (source: IG Story Ka Fia) |
Hewan yang satu ini kalian bisa temui di Gunung Papandayan, tapi babi hutan akan muncul pada malam hari saja. Tapi tidak menutup kemungkinan babi hutan bisa muncul di sore hari seperti pengalaman kami ketika selepas maghrib, 2 tenda kami menjadi korban keganasan dengan taring nya yang dapat merobek tenda dan mengacak-acak segala isi tenda untuk mencari makan.
Indra penciuman mereka sangat lah tajam sehingga disarankan untuk menutup makanan dalam keadaan rapat. Babi hutan juga menjadi ancaman kami ketika malam hari, waktu yang harus nya dapat kita gunakan untuk istirahat dengan tenang justru membuat kita jadi was-was karena setiap 15 menit sekali babi hutan itu patroli mencari sisa-sisa makanan kami, tapi tenang akang-akang CP yang baik hati siap siaga ronda malam untuk menjaga tenda-tenda kami.
2. Warung di Dekat Camp
Hmm… inilah hal yang saya sukai selama saya berada di puncak Gunung Papandayan. Yaitu adanya warung di dekat Camp, dengan adanya warung jadi ngga perlu khawatir kehabisan persediaan. Dan bagi para pendaki, pasti udah ngga asing ketemu warung jualan di sekitar areal pendakian, area basecamp, areal pos jaga atau bahkan di puncak gunung sekalipun.
Awal nya binggung kenapa ada warung? dipuncak gunung lagi, itu serius ? dan saat sampai puncak dan menyaksikan langsung untuk pertama kali ada warung dipuncak gunung langsung nyesel tapi seneng, nyesel karena bawa banyak persedian mie tapi seneng karena ada warung diatas gunung jadi ngga takut kelaperan, hehe. Diceritaiin juga sama peserta lain kalau ini adalah hal wajar bahkan ada warung di puncak gunung yang lebih tinggi dari ini yaitu warung yang berada di gunung Lawu yang tingginya sekian Mdpl, Goks ya.
Dan untuk isi warung itu sendiri menjual minuman anget, makanan (mie dari kuah ampe goreng dari pake telor atau ngga ya mirip warmindo lah ada juga nasi goreng sampe gorengan), dan barang paling banyak dicari yaitu rokok. Bisa bayangin ngga makan mie kuah ayam bawang pakai telor sambil jemur kaki di api unggun dan segelas kopi item panas di semilirnya angin di gunung, paket komplit deh.
3. Hamparan Edelweis
Awal nya binggung kenapa ada warung? dipuncak gunung lagi, itu serius ? dan saat sampai puncak dan menyaksikan langsung untuk pertama kali ada warung dipuncak gunung langsung nyesel tapi seneng, nyesel karena bawa banyak persedian mie tapi seneng karena ada warung diatas gunung jadi ngga takut kelaperan, hehe. Diceritaiin juga sama peserta lain kalau ini adalah hal wajar bahkan ada warung di puncak gunung yang lebih tinggi dari ini yaitu warung yang berada di gunung Lawu yang tingginya sekian Mdpl, Goks ya.
Dan untuk isi warung itu sendiri menjual minuman anget, makanan (mie dari kuah ampe goreng dari pake telor atau ngga ya mirip warmindo lah ada juga nasi goreng sampe gorengan), dan barang paling banyak dicari yaitu rokok. Bisa bayangin ngga makan mie kuah ayam bawang pakai telor sambil jemur kaki di api unggun dan segelas kopi item panas di semilirnya angin di gunung, paket komplit deh.
![]() |
"Ada warung disekitar area camp pondok saladah" | Credit: ©Setya & ©Suherman ) |
Selain hal-hal yang sebelumnya saya sebutkan, Gunung Papandayan punya spot yang tidak kalah menarik, yaitu padang Edelweis yang dikenal dengan nama Tegal Alun. Tapi inget ya yang jangan memetik bunga Edelweis nya !.
Tegal Alun sendiri menurut para pendaki ulung merupakan tempat terbaik untuk melihat langsung keindahan bunga edelweis. Dengan luas sekitar 32 hektar dan hampir di seluruh area bisa didapati bunga edelweis tumbuh mekar secara alami di Tegal Alun Papandayan tersebut.
Dan perlu dingetin lagi kalau kamu pengen nunjukin indah nya bunga edelweis ini, jangan di bawa turun dari gunung ya, tapi ajaklah kawan mu untuk melihat langsung keindahan bunga edelweis ini di atas gunung, karena indahan bunga edelweis yang sebenarnya adalah ketika melihat tangkainya bunga edelwais bergoyang dengan sendiri nya karena tertiup angin pegunungan, bukan untuk posting di medsos dengan bunga edelwais berada ditangan mu.
Tegal Alun sendiri menurut para pendaki ulung merupakan tempat terbaik untuk melihat langsung keindahan bunga edelweis. Dengan luas sekitar 32 hektar dan hampir di seluruh area bisa didapati bunga edelweis tumbuh mekar secara alami di Tegal Alun Papandayan tersebut.
Dan perlu dingetin lagi kalau kamu pengen nunjukin indah nya bunga edelweis ini, jangan di bawa turun dari gunung ya, tapi ajaklah kawan mu untuk melihat langsung keindahan bunga edelweis ini di atas gunung, karena indahan bunga edelweis yang sebenarnya adalah ketika melihat tangkainya bunga edelwais bergoyang dengan sendiri nya karena tertiup angin pegunungan, bukan untuk posting di medsos dengan bunga edelwais berada ditangan mu.
![]() |
"Hamparan luas Edelwais di Tegal Alun merupakan tempat yang cocok untuk ber swa-foto" | Credit: ©Fawzy Maulana) |
4. OJEK
Kedengaranya agak lucu ya naik gunung pake ojek, tapi ini beneran terjadi di wisata gunung papandayan ini, bagi aku sih tidak masalah mungkin memang ada yang pengen menikmati indah nya puncak gunung papandayan namun karena salah satu hal seperti fisik yang tidak mendukung ngga salah memesan alternatif ini, toh juga bisa menambah penghasilan warga sekitar juga jadi sama-sama diuntungkan.
Di Gunung Papandayan sendiri sudah ada jalurnya walaupun masih terjal dan berbahaya, namun beberapa dari warga sekitar tetap menggunkan sepeda motor untuk mengantarkan barang dagangan, pick-up logistik pendaki atau bahkan memberikan tumpangan kepada wisatawan yang ingin mengunakan motor untuk sampai ke puncak papandayan tentu nya dengan bayar yang sudah disepakati diawal.
Untuk tarif nya sendiri tidak tentu, kalau kamu bisa nego tentu nya bisa lebih murah dan kebetulan rombongan BPJ tidak ada yang memilih opsi ini sehingga tidak bisa digali informasi tersebut dan bagi kami walaupun capek namun terbayar setiap langkah perjalanan dengan suguhan pemadangan yang indah.
Di Gunung Papandayan sendiri sudah ada jalurnya walaupun masih terjal dan berbahaya, namun beberapa dari warga sekitar tetap menggunkan sepeda motor untuk mengantarkan barang dagangan, pick-up logistik pendaki atau bahkan memberikan tumpangan kepada wisatawan yang ingin mengunakan motor untuk sampai ke puncak papandayan tentu nya dengan bayar yang sudah disepakati diawal.
Untuk tarif nya sendiri tidak tentu, kalau kamu bisa nego tentu nya bisa lebih murah dan kebetulan rombongan BPJ tidak ada yang memilih opsi ini sehingga tidak bisa digali informasi tersebut dan bagi kami walaupun capek namun terbayar setiap langkah perjalanan dengan suguhan pemadangan yang indah.
![]() |
"Warga sekitar menggunakan sepeda motor untuk mengakut barang dagangan, logistik pendaki bahkan bisa juga sebagai ojek untuk membawa pendaki lebih cepat sampai ke puncak" | Credit: ©Fawzy Maulana) |
Ada tempat yang tidak kalah menarik dan sayang untuk dilewatkan, yaitu Hutan Mati yang berada di puncak Gunung Papandayan. Hutan ini mati karena terkena air panas dan sulfur yang ada di sekitar kawah Gunung Papandayan. Tapi Hutan yang sudah mati ini justru menjadi tempat yang sayang untuk di lewatkan apabila kalian mendaki Gunung Papandayan. Maka dari itu bagi kalian yang berencana untuk mendaki Gunung Papandayan, jangan lupa bawa kamera ya karena disini merupakan spot foto terbaik yang bisa kita nikmati sembari sunrise atau hanya sekedar menikmati angin di puncak gunung papandayan.
Setelah kami puas berkemah di Pondok Saladah, dan menyusuri Tegal Alun perjalanan kami dilanjutkan menuju Hutan Mati, beberapa dari kami sudah dulu mengunjungi hutan ini dipagi hari untuk menikmati sunrise yang eksotis karena adanya kabut belerang dan pepohonan yang sudah mati menjadi background yang cocok untuk berfoto di lokasi tersebut, namun karena kami harus mengejar perjalanan yang masih cukup lama belum lagi ada yang ingin berendam di pemandian air panas maka kami tidak berlama-lama dilokasi tersebut dan juga karena asap belerang yang dapat membuat pusing jika kita berlama-lama di lokasi tersebut.
Setelah kami puas berkemah di Pondok Saladah, dan menyusuri Tegal Alun perjalanan kami dilanjutkan menuju Hutan Mati, beberapa dari kami sudah dulu mengunjungi hutan ini dipagi hari untuk menikmati sunrise yang eksotis karena adanya kabut belerang dan pepohonan yang sudah mati menjadi background yang cocok untuk berfoto di lokasi tersebut, namun karena kami harus mengejar perjalanan yang masih cukup lama belum lagi ada yang ingin berendam di pemandian air panas maka kami tidak berlama-lama dilokasi tersebut dan juga karena asap belerang yang dapat membuat pusing jika kita berlama-lama di lokasi tersebut.
![]() |
"Hutan mati merupakan spot foto terbaik di kawasan papandayan" | Credit: ©Fawzy Maulana) |
Niscaya, kita akan menjadi manusia yang rendah hati dan ketika kita baru sadar bahwa manusia hanya mahluk kecil dibandingkan megahnya alam nan luas ini. Lalu, apa gunanya kita berbesar hati atau merasa sombong dengan manusia lain? Coba lah rasakan dan dengarkan gemuruh angin dan percikan air serta tebalnya kabut di puncak gunung, sehingga diharapkan kita menjadi makhluk yang membumi. Mungkin kesimpulan pribadi mendaki gunung adalah cara terbaik merubah watak takkabur di bumi yang maha Esa ini.
Sebenarnya masih banyak hal yang perlu di ceritakan dalam perjalan ini karena masih ada banyak tempat yang belum diceritakan lengkap dalam tulisan ini namun keterbatas penulis dalam menyusuri semua tempat dan pengalaman perdana mungkin baru ini yang bisa saya ceritakan dalam blog perjalanan kali ini. Akan saya kembali certikan pengalaman seru lain nya, dan mungkin ini adalah gunung selanjutnya selain Gunung Papandayan, masih ada lagi gunung yang sangat direkomendasikan untuk pemula, berikut adalah daftar 5 gunung yang cocok untuk pendaki pemula:
- Gunung Andong di Magelang (1.721 mdpl)
- Gunung Nglanggeran di Gunungkidul, Yogyakarta (700 mdpl)
- Gunung Prau di Dieng (2.565 mdpl)
- Gunung Gede di Bogor, Jawa Barat (2.958)
- Gunung Pulosari di Banten (1.346)
![]() |
"Jangan meninggalkan jejak apapun di gunung kecuali foto" | Credit: ©Fawzy Maulana) |
Sekian dari artikel yang berjudul 5 hal ini cuman bisa dijumpai di Gunung Papandayan. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan didalam artikel ini, saya selaku penulis sangat berharap masukan dari pembaca sekalian melalui kritik dan saran yang membangun. Akhir kata cukup sekian dan terima kasih.
mantap gan pengalaman yang bagus serta tempat yang indah ..
ReplyDeleteKeren dan unik juga Gunung papandayan. Ada babi hutan,warung,ojek dll. Sangat bermanfaat sekali artikelnya gan. Orang yg gak tau jadi tau.
ReplyDeletewah jadi pngen ke sana
ReplyDeletewah keren di gunung papandayan apalagi jalan sama mantan heeee
ReplyDeleteKalo mau kesana berapa jam bang
ReplyDelete